Re: [indobackpacker] Re: Diskusi: Mengindonesiakan Indonesia

 

topik menarik ini rasanya tidak lagi sekedar mengindonesiakan
indonesia...cakupannya meluas

saya pribadi melihat ada peranan dari pemerintah, media dan masyarakat
dalam mempopulerkan dan membenarkan nama suatu tempat. jaman skr arus
infomasi cepat sekali melakukan perubahan jadi kalau ngga salah kalau kita
lebih kenal green canyon ketimbang ceukang tanah wong nama tersebut terus
menerus dipublikasikan dengan nama green canyon kok baik di media online
offline.

mungkin perlu dibenahi pentingnya berkomunikasi antar generasi memberikan
edukasi dan informasi terus menerus mengenai asal usul suatu tempat
sehingga bila ada perombakan nama. misalnya pulau tunda itu apakah benar
artinya postpone dalam bahasa inggris...apakah sebenarnya tunda itu punya
arti lain dari kosakata bahasa daerah setempat? jangan sampai nanti
batanhari bila ditransfer ke dalam bahasa inggris menjadi "hari stick" atau
"batang day" atau jadi "day stick" river :).

kita ingat bahwa dulunya makassar bernama ujung pandang namun sekarang di
kembalikan ke nama asalnya. bayangkan 20 tahun...30 tahun...100 tahun
kemudian bila generasi selanjutnya tidak diberikan informasi akan mengenal
makassar sebagai makassar dan tidak pernah tahu bahwa dulu juga bernama
ujung pandang. kalaupun nama tempat itu akan berubah tapi kita tahu asal
usul dari tempat tersebut.

ada satu kasus untuk pemberian nama candi. sebagai generasi pelanjut kita
mengenal candi tikus di trowulan...tentunya dahulu tempat itu bukan bernama
candi tikus. namun ketika tempat tersebut yang telah terkubur ditemukan
banyak tikus maka akhirnya tempat tersebut menjadi nama candi tikus padahal
tempat itu semacam tirta empul-nya majapahit.

salam,

aswin

Pada 2012 2 4 02:34, "Puguh" <puguh_imanto@yahoo.com> menulis:

> **
>
>
>
> Temans;
>
> Membuka alternatif; kalau penulis menggunakan bahasa lain(inggris
> misalnya) dalam penulisan artikel dapat diberi keterangan arti literalnya;
> misalnya: Tunda Island (literally: Tunda=posponed); Islands of Raja Ampat
> (literally: Raja Ampat=Four Kings), dll.
>
> Kalau 'green canyon' setahu saya ada unsur plesetan dari grand canyon,
> karena mirip-mirip....ergh... :D
>
> Saya lebih gregetan dengan kepopuleran nama; 'Everest', 'Cartenz', 'Mount
> Cook' yang dipakai sampai sekarang. Baiklah imperialis barat itu yang
> pertama menemukan, tapi saat itu bukankah sudah ada manusia beradap
> setempat yang memberi nama.
>
> Atau mungkin itu pesannya; bahwa yang memberi nama setempat, bukanlah
> sepenuhnya manusia beradab?
>
> tabik;
> Puguh
>
> >
> > Ketika tanah koloni memerdekakan diri, penggantian nama kerap dilakukan
> seiring membuncahnya rasa kebangsaan. Beberapa kota nama di India berubah
> dalam 10 tahun belakangan. Semula Bombay, Calcutta, Madras. Kini kita
> sudah tidak asing lagi dengan Mumbai, Kolkata, Chennai. Semasa Yunani
> menguasai Asia Minor, kota-kota Turki mengalami Hellenisasi. Dulu orang
> kenal Angora dan Smira. Kini keduanya telah bersalin nama dengan Ankara
> dan Izmir.
> >
> > Jika ada nama asli, sekalipun nama generik (umum), semestinya (bukan
> lagi sebaiknya) nama itu yang dipakai. Memakai nama (dalam bahasa) asli
> adalah satu langkah nyata kita menghargai keanekaan. Jangan dilupakan
> bahwa dalam nama (tempat) itu termuat doa, harapan, kenyataan, riwayat,
> legenda, bahkan sejarah.
> >
> > Salam dari Sangatta
> > 3-Februari-2012
> >
> >
> >
> >
> > --- On Thu, 2/2/12, Ambar Briastuti <ambar.briastuti@...> wrote:
> >
> >
> > From: Ambar Briastuti <ambar.briastuti@...>
> > Subject: [indobackpacker] Diskusi: Mengindonesiakan Indonesia
> > To: indobackpacker@yahoogroups.com
> > Date: Thursday, 2 February, 2012, 11:34 AM
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Dear teman-teman IBP,
> >
> > Apalah artinya nama begitu kata Shakespeare. Tapi ternyata nama tempat
> atau
> > destinasi itu sangat menentukan. Saya sempat bingung ketika membaca
> tentang
> > Postpone Island. Ini dimana ya, Indonesia atau bukan. Ternyata sayalah
> yang
> > memang tulalit. Maksudnya sih Pulau Tunda, tapi agar membuatnya lebih
> keren
> > dan menginternasional diubah menjadi si pospon itu tadi.
> >
> > Kasus berikutnya adalah Green Canyon di dekat Pangandaran. Namanya yang
> > indah, Cukang Taneuh disebut-sebut Lonely Planet tanpa mereferensi
> aslinya.
> > Saya jadi berpikir. Wah jangan-jangan nanti Raja Ampat jadi Four Kings,
> > atau Kawah Putih menjadi White Crater.
> >
> > Yang ingin saya tanyakan pendapat dan opini teman-teman adalah, apakah
> nama
> > yang dirubah menjadi keinggris-inggrisan ini lebih tepat? Betulkah
> > tujuannya agar destinasi tadi menjadi lebih terkenal dan beken. Apakah
> nama
> > daerah/nama Indonesia terasa susah untuk dikenalkan pada teman manca?
> >
> > Oke, ditunggu setuju tidak setuju, sharing, pengalaman ataupun keluh
> kesah.
> >
> > Salam,
> > Ambar
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
Kunjungi website IBP:
http://www.indobackpacker.com

Silakan membuka arsip milis http://groups.yahoo.com/group/indobackpacker/   untuk melihat bahasan dan informasi yang anda butuhkan.

SPAMMING atau forwarding tidak diperkenankan.
Silakan beriklan sesuai tema backpacking di hari JUMAT.

Sebelum membalas email, mohon potong bagian yang tidak perlu dan kutip bagian yang perlu saja.

Cara mengatur keanggotaan di milis ini:

Mengirim email ke grup: indobackpacker@yahoogroups.com (moderasi penuh)
Mengirim email kepada para Moderator/Owner: indobackpacker-owner@yahoogroups.com
Satu email perhari: indobackpacker-digest@yahoogroups.com
No-email/web only: indobackpacker-nomail@yahoogroups.com
Berhenti dari milist kirim email kosong: indobackpacker-unsubscribe@yahoogroups.com
Bergabung kembali ke milist kirim email kosong: indobackpacker-subscribe@yahoogroups.com

.

__,_._,___